Bangun Bendungan Untuk Tingkatkan Air Baku bagi Pariwisata Bali

Ilustrasi. Bendungan Jatigede Jawa Barat (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/www.pu.go.id)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Sidan di Kabupaten Badung. Bendungan itu untuk mendukung ketersediaan air baku di Provinsi Bali yang menjadi destinasi wisata dunia. Bendungan Sidan merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun pada periode 2015-2019, dimana progresnya hingga kini sebanyak 56 bendungan dimulai atau diselesaikan pembangunan fisiknya.
“Dari 7 juta hektar jaringan irigasi, baru 11% yang mendapatkan layanan air dari bendungan. Saat ini bendungan yang kita miliki sebanyak 231 bendungan. Diharapkan nanti pada tahun 2024 dengan bertambahnya 65 bendungan baru dapat mengairi 18-19 persen dari total jaringan irigasi di Indonesia,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (11/8)
Adapun Bendungan Sidan dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Bali- Penida Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 3,82 juta meter kubik. Bendungan ini dibiayai menggunakan APBN dengan skema tahun kontrak jamak 2018 – 2021 senilai Rp 800 miliar.
“Pembangunan Bendungan Sidan akan memberikan manfaat bagi konservasi air, pariwisata, dan yang paling utama adalah penyediaan air baku sebesar 1,75 m3/detik, dan juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yang nantinya dikoordinasikan dengan pihak PLN” kata Kepala Pusat Bendungan, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih.
Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonel dengan Inti Tegak memiliki Panjang puncak 158 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung. Bendungan juga dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 555 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit keluar.
Pembangunan dikerjakan oleh Konsorsium PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Universal Suryaprima dengan progres fisik mencapai 1,7 persen dan ditargetkan akan selesai tahun 2021.
Selain pembangunan bendungan, pada 2019, Kementerian PUPR menganggarkan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Kabupaten Gianyar. Program ini dilaksanakan secara bertahap dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan 18 jaringan irigasi di 12 Kecamatan. “Saat ini progres fisiknya mencapai 15,03 perse dengan masa pelaksanaan 4 bulan,” bebernya.
P3TGAI di Provinsi Bali tahun 2019 bertujuan untuk meningkatkan jaringan irigasi sebanyak 156 daerah irigasi di 117 Desa yang tersebar di 8 kabupaten dengan anggaran sebesar Rp 56,2 miliar. Program turut memberikan manfaat perekonomian di daerah setempat dengan target jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 68.060 hari orang kerja (HOK).
Share:

Recent Posts