Jokowi Cabut Lahan Sukanto Tanoto di Ibu Kota Baru Oktober

Pemerintah bakal mencabut izin lahan Sukanto Tanoto di ibu kota baru. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan konsesi lahan Sukanto Tanoto di kawasan yang bakal dijadikan ibu kota baru di Kalimantan Timur akan lepas pada Oktober 2019. Saat ini, lahan tersebut berstatus Hutan Tanaman Industri (HTI).

Bambang mengungkapkan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mempersiapkan pelepasan status tersebut dari tangan taipan Indonesia itu. Hal ini dilakukan sejalan dengan permintaan Bappenas agar pembangunan ibu kota baru tetap sesuai jadwal yang ditetapkan.

Rencananya, konstruksi tahap awal akan dilakukan pada akhir 2020. Artinya, sebelum itu, lahan untuk pembangunan kawasan ibu kota baru harus sudah dibebaskan. "Mudah-mudahan tidak lebih dari sebulan dari sekarang, KLHK yang proses," ujar Bambang di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (19/9).

Menurut Bambang, pelepasan konsesi lahan berstatus HTI dari tangan Sukanto bisa dilakukan tanpa menunggu masa konsesi habis. Pasalnya, lahan akan digunakan untuk kepentingan negara.

Sayangnya, ia juga tidak tahu menahu soal jangka waktu konsesi lahan yang dipegang Sukanto. Kendati begitu, ia menekankan bahwa pengambilalihan konsesi lahan tersebut bisa dilakukan tanpa syarat ganti rugi dari negara.


"Aturannya bisa tanpa ganti rugi karena memang ketika mereka dapat lahan itu mereka sudah tahu konsekuensinya, suatu saat bisa diambil pemerintah kalau pemerintah membutuhkan," jelasnya.

Sekalipun, pemerintah menyadari pengambilalihan konsesi lahan bisa membuat operasional bisnis Sukanto terganggu. Sebab, lahan yang sebelumnya digunakan untuk produksi, tak bisa digunakan lagi.

Kendati begitu, menurut Bambang, Sukanto bisa mengantisipasi dampak dari pengambilalihan konsesi lahan tersebut. Begitu pula dengan pemerintah, pasalnya, bisnis dari Sukanto sedikit banyak memberi kontribusi ke perekonomian.

"Itu harus diantisipasi oleh mereka, mereka kan punya sumber lain. Hitung-hitungan kami, kami punya kebutuhan untuk membangun ibu kota baru dengan menggunakan lahan yang sedang dikonsesi oleh swasta, tapi lahannya bisa kami ambil, diambil separuhnya atau semuanya," terangnya.

Di sisi lain, mantan menteri keuangan Kabinet Kerja itu memberi sinyal tidak ada relokasi konsesi lahan HTI yang diambil dari Sukanto ke lokasi lain. "Tapi itu KLHK yang lebih tahu," katanya.

Lebih lanjut, ia meminta agar tidak ada kalangan yang khawatir dengan penggunaan konsesi lahan HTI yang tengah dipegang Sukanto. Sebab, pada dasarnya, pemerintah memang punya wewenang untuk mengambilnya dan kemudian menggunakannya untuk kepentingan nasional, yaitu pembangunan ibu kota baru.

"Lahan itu milik negara, entah sejak tahun berapa itu ada konsesi HTI di situ. Nah, setelah kami lihat, itu lokasi yang terbaik untuk ibu kota negara. Artinya, ada kebutuhan negara terhadap lahan tersebut," pungkasnya.


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190919140029-92-431959/jokowi-cabut-lahan-sukanto-tanoto-di-ibu-kota-baru-oktober
Share:

Girder Pertama Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipasang

Pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (30/9). (CNN Indonesia/Aria Ananda).
 PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk resmi memasang girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Girder atau balok beton seberat 900 ton itu menandai perkembangan proyek kereta cepat pertama Indonesia tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra, Direktur Utama Wijaya Karya, bersama pihak terkait lainnya menandatangani acara pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (30/9).

Girder diletakkan di antara dua penyangga sebagai fondasi lintasan kereta cepat dalam area casting yard 1 DK 28 atau tepatnya pada sisi kilometer (km) 26 dari Tol Jakarta-Cikampek.

"Kita bisa menyaksikan momen penting pekerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung, yaitu pemasangan girder pertama," kata Chandra di depan lokasi pemasangan girder, Senin (30/9).

Lebih lanjut ia menjelaskan sebanyak 60 persen struktur proyek kereta cepat merupakan struktur elevated (melayang) dari total rute sepanjang 142,3 km.

Terkait pembebasan lahan, ia menuturkan progresnya udah mencapai 99,03 persen pada Jumat (27/9) lalu. Sementara itu, total proses pekerjaan telah mencapai 34,89 persen dari target.

"Progres pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99 persen, dan total proses alhamdulillah sudah hampir 35 persen," terang dia.

Penyelesaian pekerjaan terowongan Walini pada Mei 2019 lalu, diikuti pemasangan girder untuk mengejar target mengoperasikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada 2021 mendatang.


"Prosesnya sangat panjang untuk meyakinkan beberapa pihak yang kurang yakin bahwa Indonesia dapat memiliki kereta cepat," imbuh Rini Soemarno.

Untuk mempercepat progres pembangunan, rencananya pencairan pembiayaan kelima untuk proyek kereta cepat ini akan dilakukan sebesar US$400 juta oleh China Development Bank (CDB). CDB merupakan bank penyalur pembiayaan proyek.

Sebanyak 75 dari total pembiayaan proyek KCIC ditopang oleh kredit CDB, yaitu sebesar US$4,55 miliar. Sementara, total nilai proyek KCIC sendiri mencapai US$6,07 miliar.

Kepala Manajer Proyek dari Powerchina Sinohydro Xi Zhongwei menambahkan kereta cepat akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi hanya 40 menit. Kecepatannya diperkirakan melaju hingga 350 km per jam.

"Kereta cepat Jakarta Bandung adalah kereta cepat pertama di Indonesia, dan bahkan di Asia Tenggara. Setelah proyek ini selesai dibangun dan beroperasi, perjalanan Jakarta-Bandung akan dipersingkat menjadi 40 menit dari sebelumnya 3 jam," tutur Xi


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190930120354-92-435293/girder-pertama-kereta-cepat-jakarta-bandung-dipasang?
Share:

Waspada Macet, Rekonstruksi Tol Jakarta-Cikampek 5 Hari

Ilustrasi jalan tol Jakarta-Cikampek. (CNN Indonesia/Safir Makki).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan pemeliharaan jalan tol Jakarta-Cikampek mulai pukul 10.00 WIB hari ini, Senin (30/9), hingga lima hari ke depan, Jumat (4/10). Operator jalan tol pelat merah ini mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan peningkatan kepadatan jalan.

Pemeliharaan jalan berupa rekonstruksi rigid akan berlangsung di lajur 2 jalan tol Japek arah Jakarta, yaitu kilometer (Km) 24+780 hingga Km 24+680, dengan panjang penanganan 100 meter.

Corporate Communication Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi rencana pekerjaan dengan memasang media luar ruang, berupa spanduk imbauan pekerjaan dan Variable Message Sign (VMS) di jalan tol Japek arah Cikampek dan Jakarta.

Selain itu, ia menjelaskan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Manajemen Konstruksi (MK) untuk pengaturan jadwal dengan proyek lainnya yang ada di koridor jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi, Jasa Marga bersama dengan Kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow (lawan arus) secara situasional dengan titik awal Km22+000 sampai dengan 29+000 jalan tol Japek arah Jakarta," ujarnya, kemarin.

"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pekerjaan rekonstruksi tersebut karena berdampak pada penyempitan lajur di sekitar lokasi pekerjaan," tambahnya.

Selama pekerjaan berlangsung, Dwimawan mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu, dan arahan petugas, termasuk mengatur waktu perjalanannya.

Ia juga meminta masyarakat untuk memonitor kondisi lalu lintas jalan tol terkini melalui kanal informasi resmi perseroan, yaitu call center 14080, twitter @PTJASAMARGA atau @OFFICIAL_JSMR, instagram @official.jasamarga, serta aplikasi mobil JMCARe.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190930123748-92-435304/waspada-macet-rekonstruksi-tol-jakarta-cikampek-5-hari?
Share:

Jokowi akan Bangun 2.500 Kilometer Jalan Tol di Periode II

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan pemerintah menargetkan dapat mengoperasikan jalan tol sepanjang 2.500 Kilometer (Km) pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2020-2024. 
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan seluruh tol tersebut merupakan jalan baru. Beberapa diantaranya, saat ini sudah mulai dibangun.

 "Maka tidak akan kurang dari 2.500 Km jalan tol yang akan dibangun ke depan," kata Basuki, Jumat (27/9).


Ia menuturkan untuk pembangunan tol sepanjang 2.500 Km tersebut pemerintah membutuhkan dana kurang lebih Rp275 triliun- Rp350 triliun. Kebutuhan dana itu memperhitungkan biaya pembangunan jalan tol Rp110 miliar-Rp150 miliar per Km.
Prediksi kebutuhan dana itu belum memperhitungkan pembangunan jalan tol layang (elevated) sebesar Rp300 miliar pe Km.

"Jadi memang kebutuhan untuk pembangunan jalan tol ke depan tidak kurang dari Rp270 triliun-Rp350 triliun," imbuhnya.

Ia menyebut pemerintah akan menggunakan berbagai skema untuk mendanai pembangunan jalan tol tersebut, termasuk memaksimalkan peran sektor swasta melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 
"Jalan tol tersebut akan dibangun melalui investasi baik yang sifatnya penugasan seperti Jalan Tol Trans Sumatera, program pemerintah, maupun prakarsa badan usaha," katanya.  

Di sisi lain, pemerintah harus kerja keras untuk mencapai target operasional jalan tol sepanjang 1.852 Km pada periode 2015-2019.  Basuki menuturkan jalan tol yang dipastikan dapat beroperasi hingga akhir tahun sepanjang 1.500 Km.

Itu berarti, target operasional jalan tol masih kurang 352 Km pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

 "Tapi kami upayakan sampai akhir Desember bisa 1.852 Km. Masih kami upayakan terus, ini kan masih 3 bulan lagi," paparnya.  
Ia mengaku kendala operasional jalan tol terdapat pada pembebasan lahan. Kendala tersebut terjadi di ruasan Tol Palembang-Betung.

Jika tol tersebut tersambung, maka ia meyakini target 1.852 kilometer bisa terealisasi. "Ini masih kami upayakan finalnya nanti," tuturnya.


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190927191711-92-434784/jokowi-akan-bangun-2500-kilometer-jalan-tol-di-periode-ii?
Share:

Izin Lahan Sukanto Tanoto Dicabut Bertahap Mulai Oktober 2019

Ilustrasi lahan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pemerintah mengatakan pencabutan izin konsesi lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik Sukanto Tanoto di Kalimantan Timur akan dilakukan secara bertahap. Jika tak meleset, pencabutan izin lahan di calon ibu kota baru itu bakal dimulai pada Oktober 2019.

Sekjen Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan pencabutan izin akan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ibu kota baru.

"Kalau tidak salah 5.600-6.000 (pada tahap awal) sebagai inti ibu kota negara. Proses itu tidak masalah karena adendum luasan bukan hanya untuk ibu kota negara," katanya, Kamis (26/9).


Diketahui, konglomerat itu memiliki hak konsesi lahan HTI di Kalimantan Timur, daerah yang akan dijadikan ibu kota baru oleh pemerintahan Presiden Jokowi.
Hak konsesi lahan tersebut dimiliki oleh PT Itci Hutani Manunggal (IHM). Perusahaan tersebut merupakan mitra pemasok strategis bagi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) milik Sukanto Tanoto.

Bambang menyatakan pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional telah membahas rencana tersebut kepada pihak perusahaan. Ia menegaskan tak ada permasalahan dalam proses pencabutan izin konsesi tersebut.

"Proses itu tidak masalah karena adendum luasan bukan hanya untuk ibu kota negara. Selama ini area izin yang lain juga pernah melakukan itu, jadi tidak ada hal baru," katanya.

Sejalan dengan itu, pihaknya akan mempersiapkan tahapan teknis terkait lahan ibu kota baru. Ia bilang, meski hak konsesi telah dicabut namun hasil kayu akan diserahkan kepada perusahaan.

"Kayunya bisa dipanen oleh pihak swasta, jadi tidak ada yang hilang dari situ," katanya.

Di sisi lain, Sukanto Tanoto menyatakan siap mengembalikan konsesi tanahnya di Kalimantan Timur ke pemerintah untuk kepentingan pembangunan ibu kota baru. Namun, pengembalian itu masih menunggu arahan dari pihak pemerintah.

"Benar (siap mengembalikan lahan)," katanya melalui Corporate Affairs Director APRIL Group Agung Laksamana belum lama ini.


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190927053409-92-434495/izin-lahan-sukanto-tanoto-dicabut-bertahap-mulai-oktober-2019
Share:

Operasi 2020, Progres Proyek PLTU Batang Capai 83 Persen

Ilustrasi PLTU Batang. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kemajuan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah telah mencapai 83 persen. Progres pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2.000 MegaWatt (MW) itu diklaim telah sesuai rencana.

"Saya kira, (sekarang), tinggal pekerjaan-pekerjaan kecil," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad, Kamis (26/9).

Rencananya, pengoperasian proyek yang merupakan bagian dari megaproyek 35 ribu MW itu akan dilakukan sekitar Mei-Juni 2020. Pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap. Pertama, 1x1.000 MW lalu pada November 2020 akan dioperasikan 1x1.000 MW sisanya.


"Tahun depan, operasi (awal) baru 1.000 MW. Nanti, November 1.000 MW lagi. Jadi, tahun depan langsung 2000. Jedanya 6 bulan," tuturnya.
Dalam pembangunannya, Kementerian ESDM akan mengeluarkan rencana impor barang yang dengan ketentuan Tingkat Kandungan Domestik Negeri (TKDN) yang disyaratkan oleh Kementerian Perindustrian.

Proyek PLTU Batang sendiri merupakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan investasi senilai US$4,2 miliar listrik sekitar Rp58,8 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

Proyek ini dikerjakan oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yang merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk, sebagai kontraktor pelaksana. Dalam hal ini, BPI menanggung sekitar 20 persen dari total kebutuhan investasi. Sementara itu, sisanya disediakan oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar US$1,92 miliar (48 persen dari biaya investasi) dan konsorsium bank sebesar US$1,28 miliar (32 persen dari nilai investasi).

Proyek ini digadang-gadang sebagai proyek KPBU Listrik terbesar di Asia, dengan kapasitas sebesar 2 x 1.000 megawatt (MW). Proyek ini juga diklaim lebih efisien karena menggunakan teknologi ultrasuper critical yang mampu menekan penggunaan bahan bakar.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190926194019-85-434423/operasi-2020-progres-proyek-pltu-batang-capai-83-persen
Share:

Menteri Rini Apresiasi Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Rini M. Soemarno secara khusus memberikan penghargaan kepada seluruh karyawan PT Hutama Karya (Persero). (Dok. Hutama Karya)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Rini M. Soemarno memberikan penghargaan kepada seluruh karyawan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Waskita Karya) yang terlibat dalam kesuksesan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Penghargaan ini diberikan atas dedikasi, komitmen dan kerja nyata karyawan Hutama Karya dan Waskita Karya yang berhasil membangun Infrastruktur di Indlnesia dalam upaya mendorong konektivitas darat dan pembangunan ekonomi.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Rini dalam acara bertajuk "Apresiasi Kepada Karyawan Hutama Karya dan Waskita Karya untuk Jalan Tol Trans Sumatera" di Jakarta pada Jumat (27/9).


Dalam acara ini, 200 karyawan Hutama Karya dan Waskita Karya yang bertugas dalam pembangunan JTTS ruas Bakauheni hingga Palembang mendapatkan sertifikat peghargaan dan kenang-kenangan khusus dari Kementerian BUMN.

"Saya sangat senang, bangga dan berterima kasih untuk kerja keras dan kerja nyata karyawan Hutama Karya dan Waskita Karya untuk dedikasi dan komitmennya dalam membangun infrastruktur khususnya Toll Trans Sumatera tepat waktu. Saya tau ini tidak mudah, karena ada yang melewati rawa-rawa. Jadi terima kasih untuk kerja kerasnya, toll terpanjang di Indonesia telah terbangun," ujar Rini.

Dalam kesempatan tersebut, Rini juga memberikan apresiasi atas sinergi BUMN dalam pembangunan Tol Trans Sumatera yang saat ini bisa terbangun hingga 365 kilometer (km).

"Saya terus mendorong agar sinergi ini tetap terus terjalin dan karyawan Hutama Karya juga Waskita tetap terus menjaga integritas dan disiplin," tegas Menteri Rini.

Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo mengungkapkan, Hutama Karya sangat berterima kasih atas dukungan penuh Kementerian BUMN kepada Hutama Karya sehingga pembangunan jalan tol Trans Sumatera ini dapat berjalan dengan baik sesuai ekspektasi.

"Hingga saat ini sudah ada sekitar 365 km lebih jalan tol yang kita bangun di Sumatera dengan yang akan diresmikan besok. Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan mengingat kita baru memulai pembangunannya sejak tahun 2015 lalu. Empat tahun merupakan waktu yang cukup cepat untuk pembangunan jalan tol sepanjang ini," ungkap Bintang di sela-sela acara.

"Ini merupakan bentuk terima kasih kami kepada para karyawan yang telah berdedikasi penuh menyelesaikan tol ini. Kami menyebut mereka sebagai pejuang konstruksi mulai dari Kepala Divisi, Pimpinan Proyek, Para Manajer, hingga para staff di lapangan. Mereka telah berkontribusi dalam proses panjang mulai dari menyusun konsep dan desain jalan tol, mencari pendanaan, mengurus pembebasan lahan hingga konstruksi," ujar Bintang.

JTTS rencananya akan dibangun sebanyak 24 ruas yang menghubungkan pulau Sumatera dengan 8 ruas tol prioritas. Hingga Oktober 2019 sudah ada 3 ruas JTTS yang telah diresmikan dan beroperasi penuh yaitu ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140km, ruas Palembang - Sp. Indralaya sepanjang 22km, dan ruas Medan-Binjai seksi 2 & 3 sepanjang 10km. Adapun di bulan oktober ini, Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung atau Tol Terpeka akan menyusul diresmikan oleh Presiden RI sekaligus juga akan menggeser tol Bakter sebagai ruas tol terpanjang di Indonesia.

Tol Terpeka akan menghubungkan Terbanggi Besar ke Kayu Agung yang nantinya akan tembus hingga ke Palembang. Tol Ini selain akan membuka akses darat dari Lampung ke arah Palembang dan sebaliknya, juga mampu merangsang pertumbuhan perekonomian khususnya industri kelapa sawit dan karet yang tersebar di sepanjang jalur Tol Terpeka.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190928192257-97-435021/menteri-rini-apresiasi-pembangunan-jalan-tol-trans-sumatera
Share:

Recent Posts